Mohon tunggu...
Garinps
Garinps Mohon Tunggu... Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Pembelajar sejati yang haus akan ilmu di bidang Lingkungan, Kesehatan, IPTEK, Internet, dan Seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagia di Ujung Jemari

7 Maret 2025   20:39 Diperbarui: 7 Maret 2025   20:39 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kecil menikmati sepotong roti (Dibuat oleh Meta AI). 

wajahnya peta waktu, sungai kenangan,

bibirnya bergetar, namun matanya bercahaya,

seolah berkata: "Aku telah menari dengan hidup."

Pelukan mama adalah lautan tenang,

dekapannya harum masakan dapur kayu,

jari-jarinya kasar, namun lembut bagai sutra,

menggenggam erat luka-luka yang kusebut rumah.

Di sana, aku tak lagi anak yang tersesat,

melainkan burung yang pulang ke sarang,

terbang rendah, menyanyi tentang cinta,

cinta yang tak pernah usai meski waktu berlari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun