Mohon tunggu...
Lila Carmelia
Lila Carmelia Mohon Tunggu... -

berawal senang membaca dan kemudian mencoba untuk menuangkan beragam imajinasi dalam sebuah cerita....semoga slalu menghibur para penikmat cerita pendek

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Antara Dua Nina

20 Januari 2018   16:50 Diperbarui: 20 Januari 2018   17:08 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tersenyum sambil menggenggam tangannya. Tak tahu apakah harus merasa senang dengan kehamilan Esra. Harusnya sebagai seorang suami yang normal, kehadiran seorang anak adalah kebahagiaan yang tak terkira. Tapi mengapa tak bisa meluapkannya hingga Esra tahu betapa senangnya aku karena dianugerahi seorang anak.

"Abang tidak bahagia?"Tanyanya tampak sedikit merajuk.

Esra mungkin bisa merasa atau hanya menebak-nebak saja.

"Pasti bahagia...kamu ingin anak kita laki-laki atau perempuan?"Tanyaku sambil menyembunyikan kegundahan.

"Perempuan..."Jawabnya dengan mata yang bersinar.

                                                                  ****


Nina gadis Jawa itu, aku sudah mengenalnya beberapa tahun yang lalu. Saat menghadiri pesta pernikahan sepupuku Maruli. Nina datang bersama kakak laki-lakinya yang ternyata teman SMAku dulu. Perkenalanku dengan Nina di pesta itu membuat aku terbayang-bayang akan sosoknya. Nina bagaikan mimpi yang menjadi nyata. Sejak remaja aku memang membayangkan bertemu seorang perempuan seperti Nina. Kalau hari itu aku bisa menjumpainya, aku tak akan membiarkan asa itu terbang melambung jauh...aku akan mengejarnya dan membawanya dalam bahtera hidup yang sedang kubangun.

"Bagaimana kalau kita ke rumah?"

"Aku harus membawamu bertemu mama dan papa."

"Jangan bang...belum saatnya."

"Abang kan bilang sendiri kalau mama dan papa ingin abang jadian dengan Esra."Jawab Nina dengan wajah sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun