4.Bhiksuka (Sannyasa): masa pengabdian penuh dan kontemplasi total, memusatkan diri pada pencarian moksha.
Keseluruhan jalan ini mengajarkan bahwa kesejahteraan duniawi dan kebebasan rohani bukan tujuan yang terpisah. Jagadhita memberi dasar keseimbangan hidup sosial dan materi, sedangkan moksha menjadi puncak perjalanan jiwa.
Panca Sradha: Lima Keyakinan Dasar
Fondasi ajaran Hindu terangkum dalam Panca Sradha, lima yang menuntun cara berpikir dan bertindak manusia.
1.Widhi Sradha – keyakinan kepada Brahman, Tuhan yang Maha Esa, sumber dan tujuan seluruh alam semesta.
2.Atman Sradha – keyakinan bahwa setiap makhluk hidup memiliki Atman, jiwa abadi yang merupakan percikan ilahi, penggerak sejati di balik raga.
3.Karma Phala Sradha – keyakinan akan hukum sebab-akibat: setiap perbuatan, baik atau buruk, pasti membawa konsekuensi yang akan dialami pada waktunya.
4.Punarbhawa Sradha – keyakinan akan kelahiran kembali atau reinkarnasi, di mana jiwa berevolusi melewati banyak kehidupan untuk menyempurnakan diri.
5.Moksha Sradha – keyakinan akan kemungkinan pembebasan jiwa, yaitu bersatunya Atman dengan Brahman sebagai tujuan tertinggi keberadaan.
Kelima keyakinan ini bukan sekadar konsep teologis, tetapi menjadi pedoman praktis dalam keseharian. Umat Hindu menghidupinya melalui Tri Kaya Parisudha: pemurnian pikiran (manacika), ucapan (wacika), dan tindakan (kayika). Dengan menjaga kesucian ketiga dimensi ini, umat menyeimbangkan kehidupan lahiriah dan batiniah, serta menapaki jalan menuju moksha.
Karma dan Reinkarnasi