Mohon tunggu...
Tiyang polos
Tiyang polos Mohon Tunggu... Jagain warung

Ingin berpetualang baru dan mencari saudara baru sekaligus merangkai kata demi kata menjadi sebaris kalimat yang tidak begitu berguna

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memoar Kepala Keluarga Minimalis

13 Juli 2025   16:02 Diperbarui: 13 Juli 2025   16:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mau menendang gelas kecemasan,

kubanting piring-piring keresahan,

kubenturkan pikiran yang pongah

ke dinding hukum bernama ketabahan.

Kuhisap amarah dari udara kering,

kuminum kecewa di cangkir hening,

kugebrak meja yang selalu diam

seperti Tuhan yang sabar mendengar makian.

Aku bukan ingin memberontak,

aku cuma muak jadi bijak

di tengah realita yang kerap

menampar sambil bilang: "Sabar ya, Nak."

Kubakar daftar kebutuhan harian

dengan api yang kupinjam dari dapur tetangga

sebab korekku sudah pensiun

dan minyak goreng cuma jadi legenda.

Kumasukkan doa-doa ke dalam rice cooker

biar matangnya bareng dengan harapan

tapi tiap tutupnya kubuka,

yang keluar cuma uap kepasrahan.

Di luar, dunia berlomba jadi kaya

di dalam, aku sibuk ngitung detik sambil mikir

"Kalau aku gagal, siapa yang ajari anakku

cara bertahan hidup dengan senyum?"

Setiap pagi aku jadi arsitek warisan,

membangun rencana dengan bata keyakinan

dan semen yang mulai kedaluwarsa

sebab semangatku sering kena hujan cicilan.

Aku bukan tak mau berjuang

tapi gaji harapan tak selalu cair tepat waktu

kadang mepet tanggal tua

kadang cuma datang lewat status motivasi WhatsApp grup keluarga.

Anakku tanya,

"Kenapa ayah gak beli mainan baru?"

Aku jawab:

"Karena ayah sedang menabung harapan, Nak,

dan mainan itu... kadang harus dikalahkan oleh LPG 3 kilo."

Istriku diam,

tak pernah marah

tapi aku tahu:

diamnya adalah bentuk paling sabar

dari luka yang capek bicara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun