Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang PESONA. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah Peringkat # 1 ========================================== Puji TUHAN atas IDE yang Engkau alirkan DERAS ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duet Puisi Perih Kesekian

8 April 2021   13:12 Diperbarui: 15 April 2021   21:20 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

(duet puisi perih kesekian)


[duet puisi ini ditulis bersama Sue;
seseorang yang biasa kusebut
sebagai wanita setengah mega volt

/:Sue;  //: Bams]

 

(setting: indahnya dunia perih)


/

Rasa ini tidak pernah

membuatku berhenti untuk

mencicipi..

Meskipun hati seperti

disayat sampai irisan

terkecil..

Meskipun jantung

degupannya membuat dada

pecah..

Rasa perih karena merindu..


//

semua pun inginkan  perih

jika indahnya duhai begini

kapanpun relakan rintih

ditindih perih yang ini 


/

Perih yang bisa menukar

senyum dengan airmata..

Perih yang bisa membuat

raga kehilangan tulang..

Perih yang bisa

menerbangkan angan..

Perih yang bisa  membutakan

tatapan..

Perih yang bisa menulikan

suara..


//

perihperih kampungan ini

pun ramai nuju kota kota

hendak bertukar airmata

dengan tarian cinta


/

Perih ini mulai mencari..

Perih ini sudah kehilangan

rasa malunya..

Perih ini telah melupakan

jarak dan waktu..

Perih ini mengepakan

sayapnya dan terbang

menuju rindu yang tertinggi..



//

tapi  kenapa kau enggan menari

sebelum akarperihmu menjalari



/

Perih ini menapak di

benakmu..

Perih ini mencoba masuk di

otakmu..

Perih ini mulai meradang..

Perih ini menemukan banyak

rindu disitu..

Rindu yang bukan miliknya..

Perih ini mulai melolong pilu..

Sambil terisak mendekati

hatimu..

Perih ini bertambah nyeri..

Menyesak..

Membuat jemarinya

bergetar..

Rindunya tidak tersimpan

juga dihatimu..

Hatimu penuh dengan rindu

yang berbeda..

Rindu yang bukan miliknya..

Perih yang nyeri membuat

jemari menjadi silet tajam..

Menyilet hatimu..

Membuatnya tidak berbentuk

lagi..

Hingga tidak bisa

menampung rindu yang lain

lagi..

Tidak juga rindunya..


Tidak akan ada tarian

bersama..

Tidak akan ada jeritan

rindunya lagi..

Meninggalkanmu dengan

sebentuk hati yang seperti

cincangan berbau amis..

Membuat Sang Perih tertawa

terbahakbahak..

Sambil terbang melayang

dengan riang..

Mencari hati yang lain..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun