Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Semerbak Lavender di Kintamani: Bab Tiga Belas

9 Oktober 2025   19:53 Diperbarui: 9 Oktober 2025   19:53 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Sekarang aku mungkin takkan ditemukan. Tapi setidaknya aku sedang dalam perjalanan."

Untuk sesaat, hanya derak api yang terdengar.

Lalu Maurice berkata lembut, "Senang kau di sini."

Anggun tidak langsung menjawab. Hanya sebuah lirih, "Kamu juga."

Mereka tidak bersentuhan. Itu bukan adegan cinta. Namun, ada sesuatu yang lebih dalam di antara mereka daripada yang bisa diungkapkan oleh kata-kata. Mereka berdua tahu sesuatu sedang tumbuh di sana. Tapi tak satu pun menyebutkannya.

Belum.

***

Keesokan harinya, Anggun bangun lebih pagi dari biasanya. Dia berjalan melewati rumah yang baru dicat, menyentuh dinding, kusen jendela. Semuanya masih belum selesai. penuh celah, tetapi hidup.

Di bengkel, dia mulai menyuling minyak lavendernya lagi---kali ini dengan ide baru.

Maurice telah membantunya membersihkan penyuling tembaga tua, menampung air hujan, yang ternyata sangat lembut. Aroma yang perlahan tercium di ruangan itu lebih intens dari sebelumnya. Jernih. Membumi. Namun tetap ringan.

Dia mengisi botol kecil, menutupnya dengan hati-hati, dan menulis satu kata pada labelnya: Perdana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun