Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Pinggir Bumi

1 September 2025   12:12 Diperbarui: 1 September 2025   12:02 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Kalau bumi datar, mengapa kita tidak bisa melihat Pralayapura dari sini?"

Aku mundur selangkah, agak tersinggung. Aku tidak peduli dengan nada bicaranya yang sombong. Seandainya aku yang baru saja mati dan hidup kembali, aku akan lebih semangat berbicara dengan tetanggaku.

"Karena terlalu jauh."

"Berapa, lima kilometer?"

"Tentu."

"Menurutmu kita tidak bisa melihat sejauh lima kilometer secara lurus? Kita bisa melihat bintang-bintang. Menurutmu seberapa jauh jarak bintang-bintang itu?"

Tika menyelipkan komputernya di bawah lengannya. "Triliunan. Bintang-bintang berjarak triliunan kilometer jauhnya."

Dia berbalik untuk pergi.

"Tunggu," panggil Wisnu. "Ada apa di bawah sana?"

"Lebih dari yang ada di sini."

Tika tertawa. Dia terus tertawa, sepanjang jalan melintasi trotoar. Ketika tawa itu akhirnya berhenti, bukan karena Tika berhenti tertawa, melainkan karena dia terlalu jauh untuk didengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun