Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masih Banyak Waktu

5 Desember 2022   12:00 Diperbarui: 5 Desember 2022   12:23 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theweekendedition.com.au

Dia mungkin akan menangis atau marah.

"Apakah manusia pernah mendapatkan kekuatan super?" tanya Syauki.

Ya, Tuhan! Syauki benar-benar brengsek!

"Tidak, tunggu. Negara mana yang menjadi Juara Piala Eropa 2024? Atau, haruskah aku membeli bitcoin, atau sudah lewat masanya?"

Itu Zuhri. Zuhri tidak sebrengsek Syauki, tetapi tidak ada yang pasti di dunia ini. Zuhri kadang-kadang berkumis, jika itu menandakan sesuatu.

Si Penjelajah Waktu meletakkan tangannya di atas meja kami dengan sikap serius. "Kanker. Sial. Kalian benar-benar bisa mencegahnya dengan mempertahankan keseimbangan bakteri tertentu di usus setiap orang. Gravitasi bukanlah partikel atau gelombang, Kalian harus berhenti memikirkannya seperti juga rumus fisika yang lain. Reaktor fusi dapat berfungsi, tapi hanya membuang-buang tenaga dibandingkan dengan--"

"Aku harus tahu, apakah alien itu nyata?"

Baiklah, itu aku yang bertanya. Sejujurnya, rasanya otakku berkabut. Kamu tidak akan pernah mengerti kecuali kamu pernah bertemu dengan seorang selebriti atau vampir atau pengarang fiksi ilmiah.

Saat kamu bertemu seseorang seperti itu, kamu meraba-raba, mencari apa yang harus dikatakan, dan tidak ada yang keluar, dan kemudian kamu merasa bodoh dan kamu berpikir seperti orang gila sampai menemukan sesuatu yang tidak penting.

"Aku cinta kamu. Maukah kamu menandatangani punggung bajuku? Oh."

Aku tidak ingin orang lain mencobanya sementara aku sendiri tidak mengatakan apa-apa, kamu tahu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun