Koleksi Buku Siap Dibaca Masih Banyak
Untuk mendapatkan buku bacaan saat ini sangat mudah. Kita tidak harus pergi ke toko buku. Semua informasi buku cetakan lama dan cetakan terbaru dapat ditemukan melalui internet.
Beberapa koleksi buku di rumah, sebagian saya beli lewat online. Iklan di media sosial cukup canggih saat ini sehingga (akan) banyak orang tertarik untuk membeli buku-buku yang dipromosikan tersebut.
Selain buku cetak (fisik), saat ini sudah banyak buku elektronik. Kedua jenis buku itu ada kelebihan dan kekurangannya.
Meskipun buku elektronik lebih cepat diakses, saya masih lebih suka mengoleksi buku cetak (fisik). Pertimbangan memiliki koleksi buku cetak sangat sederhana. Saat membaca buku cetak tidak memerlukan piranti atau perangkat khusus untuk dapat menikmatinya. Tinggal ambil buku yang kita inginkan langsung bisa dibaca di mana pun kita inginkan. Tidak perlu daya (aliran listrik) dan tidak perlu ponsel atau laptop.
Satu buah buku dapat ditenteng ke mana saja untuk dibaca. Bahkan di tempat sunyi tanpa ada jaringan internet atau penerangan listrik. Ada kalanya kita memang ingin membaca buku di tempat yang sepi, tanpa gangguan ponsel atau pesawat televisi.
Lemari Buku Bacaan
Ada satu lemari kaca di rumah berisi koleksi buku bacaan. Ada majalah, ada buku pengetahuan umum, ada buku agama, ada buku karya fiksi (novel, cerpen, puisi), dan beberapa jenis buku yang lain.
Isi lemari belum saya rapikan sehingga tampak agak kacau susunannya. Semula memang (masih) rapi. Seiring dengan perjalanan waktu, saat saya mengambil buku tertentu, lupa untuk mengembalikan susunan seperti semula.
Dengan mempunyai lemari kaca, setiap saat saya dapat melihat koleksi yang ada di dalamnya melalui kaca itu. Pada saatnya nanti saya akan merapikan (lagi) susunan buku-buku yang ada di dalamnya agar mudah untuk mencari buku yang diinginkan dengan segera.
Tiga Buku belum Tuntas Dibaca