Buku ketiga berjudul 33 Strategi Bebas Utang Riba dari Rasulullah. Buku dengan jumlah halaman 240 itu cukup menarik. Saya belum tuntas membaca isi semuanya. Buku cetakan tahun 2021 itu cukup padat isinya. Uraian yang disajikan dengan dasar atau landasan Al-Quran dan hadis.
Pada bagian awal diuraian definisi dan hukum utang. Menurut para ulama, hukum utang itu mubah atau boleh. Setiap terjadi transaksi utang perlu dicatat. Kapan jatuh tempo atau waktu pelunasan utang itu juga penting diketahui dua belah pihak dan ada saksi (orang lain).
Terkait riba, ternyata cukup banyak jenis atau macam-macam riba terkait utang. Ada riba Qard, riba Jahiliyah, riba Fadhi, riba Yad, riba Nasi'ah, dan sebagainya.
Solusi atau cara bebas terhindar dari utang riba dibeebrkan dalam buku ini. Pembaca akan menemukan jawaban pada bagian akhir buku tersebut.
Perlu Kiat Khusus agar Tidak Bosan Membaca Buku
Membaca buku bukanlah aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian (besar) orang Indonesia. Untuk itu, dperlukan kiat khusus agar tidak bosan dalam membaca buku cetak.
Pertama, kita harus memilih tiga jenis buku yang kita sukai dengan tema yang berbeda. Seperti tiga buku yang dicontohkan di atas. Ada buku terkait aktivitas untuk terapi rohani. Ada buku terkait terapi fisik (tubuh). Ada pula buku terapi untuk sosial.
Kita juga bisa memilih tiga buku umum yang lain. Misalnya, buku tentang olahraga, wisata, dan hobi. Dengan memilih tiga buku dengan tema berbeda, kita dapat bergantian atau selang-seling membacanya.
Membaca buku bacaan umum berbeda dengan membaca karya fiksi. Buku berisi kumpulan cerita pendek, tentu dibaca per judul. Satu judul cerpen harus dibaca secara tuntas. Judul lain bisa dibaca lain waktu.
Untuk buku novel tentu dapat dibaca per bab atau per episode, tidak mungkin dalam sekali duduk satu buku novel dibaca tuntas.
Demikian sekilas catatan terkait buku bacaan selama Ramadan. Saya membaca buku bergantian. Satu buku tidak dibaca sampai habis baru ganti buku lain.Â