Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 3)

6 April 2022   21:00 Diperbarui: 6 April 2022   21:06 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

“Baik,” kata Danar. “Ada barang bawaan?”

Aku menunjukkan koper bagasi kabinku. “Hanya itu.”

Danar melirik ke koper kecil yang kuletakkan di ujung meja. "Apakah Anda perlu bantuan untuk membawanya ke atas?"

'Tidak, biar aku saja,” jawabku

'Kalau begitu, Ini kamar Anda di kamar seratus enam. Naik tangga, kamar Anda di ujung koridor sebelah kanan. Biasanya di sana tenang, meskipun saya tidak bisa bertanggung jawab atas angin yang menderu-deru malam ini'.

Dia memberiku kunci kamar dan kami berdua tertawa.

Pada saat itu Kirana kembali ke bar. Dia membawa baskom berisi air dan handuk di lengannya. Mau tak mau aku menatap tubuhnya langsing dan wajahnya yang cantik.

Danar bertanya, “Bagaimana keadaannya?”

Kirana menggelengkan kepalanya dengan ragu dan mengosongkan baskom ke wastafel bar. Dia menoleh dan memergoki aku sedang manatapnya, membautnya memalingkan wajahnya yang memerah.

“Dr. Nasir tidak terlalu berharap, aku jadi khawatir,” katanya.

Danar menoleh padaku. “Seorang pelaut Kuba dibawa ke mari,” jelasnya. “Caballo Negro menabrak karang, dan dia ditemukan terdampar di pantai. Kondisinya buruk, hipotermia parah. Dokter bilang dia beruntung masih hidup.” Beralih ke Kirana, dia bertanya, “Apakah dokter masih bersamanya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun