“Sepertinya kamu tahu kejadian di sekitar sini,” kataku. “Aku mendengarnya di radio mobil.”
“Ah, maksudmu kapal Kuba?” katanya sambil mengibaskan poni dari matanya. “Kecelakaan yang mengejutkan. Salah satu pelaut yang hilang sudah diketemukan dan di bawa kemari. Angin kencang, tidak ada ambulans atau kendaraan yang bisa menembus badai, dan dia dalam keadaan yang sangat buruk.”
Aku mengangguk.
'Yah, aku yakin jika pria malang itu dirawat olehmu, dia akan segera pulih.” kataku menggoda.
Pipinya yang putih merah merona.
“Hmm, aku yakin pasti ada orang lain yang lebih suka kurawat,” balasnya dengan senyum nakal.
Aku tertawa. Tampaknya terpaksa menginap di Marbella akan jadi menyenangkan.
“Apakah semuanya baik-baik saja?” tanya Danar muncul dari tangga.
“Ya, terima kasih, sangat menyenangkan,” jawabku.
"Saya akan mem-booking-kan kamar, tetapi belum tahu berapa malam Anda berencana untuk menginap."
Aku mengangkat bahu. “Dua malam, mungkin tiga.”