"Benar sekali. Detektif Sanjo, saya mengusulkan uji coba. Saya meminta Anda menggendong bayi-bayi itu."
"Apa?" seru sang detektif.
Saras mengabaikannya. "Dan saya  minta Nyonya Lesty berdiri di seberang ruangan. Bayi mana pun yang menangis saat dia memanggilnya adalah putri kandungnya."
Saras menarik Sanjo ke buaian dan dengan lembut meletakkan kedua bayi itu di pelukannya. Keduanya mulai merengek, dan Sanjo menggeser badannya, mencari jalan keluar.
Saras membawa Nyonya Lesty ke seberang ruangan. "Sekarang panggil putri Anda," katanya.
Nyonya Lesty mengusap air mata di pipinya dan mencoba tersenyum. "Sayang, ini Mama! Mama di sini!"
Bayi di lengan kiri Sanjo merintih dan air mata menggenang di matanya. Bayi di lengan kanan si Detektif mengeluarkan ratapan yang menusuk hati.
"Hah!" kata si palasik. "Tidak ada cara sederhana yang akan berhasil melawan palasik. Kau seharusnya melakukan yang lebih baik dari itu."
"Sebenarnya," kata Saras, "kita sudah mendpat semua bukti yang kita butuhkan."
Saras mengambil bayi tangan kanan Detektif Sanjo dan menyerahkannya kepada Nyonya Lesty.
"Ini putri Anda, Nyonya."