Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 18: Hindia Jelita

15 Agustus 2021   09:47 Diperbarui: 15 Agustus 2021   09:51 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Village life in Sanur, W G Hofker (1902-1981) Sumber: zen.yandex.ru

"Aku metroseksual di jiwa. Dan ngomong-ngomong, tidak ada lagi yang mengatakan metroseksual."

"Maksudmu aku di luar jangkauanmu, gitu?"

Pria itu mencabut payung kecil dari gelasnya, menyekanya dengan serbet putih, menyematkannya dengan lembut di rambut si wanita.

"Boleh aku tahu apa pekerjaanmu?" dia bertanya.

"Penjinak bom yang menyamar sebagai penulis novel."

"Aku balerina. Yuk, mampir ke apartemenku untuk ngopi."

***

Di lantai 33 Casa Grande, pria itu mempelajari lukisan gadis-gadis bertelanjang dada. Hofker. 

"Ini asli?"

Dalam lemari kaca di dinding, terpajang salah satu biola Guarneri.

"Luar biasa. Aku tidak menyangka penari balet bisa sangat kaya. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun