Mohon tunggu...
Asep Sukarna
Asep Sukarna Mohon Tunggu... Freelancer

Penjaga aroma yang tidak pernah selesai. Menulis bukan untuk menjelaskan, apalagi mengejar rating. Aku menulis hanya untuk menyeduh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

BAB 1 : Aroma yang Tak Pernah Selesai

1 Agustus 2025   08:38 Diperbarui: 23 Agustus 2025   08:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grinder belum menyala.  

Pagi di Lembang berjalan lambat, tanpa irama,

udara tidak dingin, tapi juga tidak hangat.

Rak memo di sebelah dapur sudah dibuka,

tapi belum ada yang dibaca.

Raka duduk di kursi tua, menghadap jendela yang belum dilepas tirainya.

Gilang membuka laci log sangrai,

menemukan batch yang keriput, warnanya tidak rata.

Labelnya setengah terkelupas.

Fermentasi 27 jam — gagal disimpan, jangan diseduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun