Mohon tunggu...
Asep Sukarna
Asep Sukarna Mohon Tunggu... Freelancer

Penjaga aroma yang tidak pernah selesai. Menulis bukan untuk menjelaskan, apalagi mengejar rating. Aku menulis hanya untuk menyeduh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

BAB 1 : Aroma yang Tak Pernah Selesai

1 Agustus 2025   08:38 Diperbarui: 23 Agustus 2025   08:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seperti seseorang yang sedang membaca kabut, bukan tulisan.

----------

Di belakang rak cangkir, ditemukan sepucuk surat.

Kertasnya bau tanah basah.

Tinta pudar, dan tulisan tangan miring ke kiri.

Tidak jelas siapa pengirimnya,

tapi tahun tertulis: 2011.

Kami tidak bisa menulis profil rasa.   

Tapi waktu hujan turun lebih lama dari kemarau,   

fermentasi berubah. 

Kami tidak ingin minta maaf atas perubahan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun