Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Formulasi Model Resolusi Konflik Profetik Berbasis Dinamika Persahabatan

17 April 2025   09:02 Diperbarui: 17 April 2025   09:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

7. Implikasi Kontekstual dan Aplikasi Kontemporer

Kontribusi pada resolusi konflik politik umat Islam.

Relevansi untuk dinamika organisasi, rumah tangga, dan komunitas dakwah.

Rekomendasi pendidikan adab konflik dan ukhuwah.

8. Kesimpulan

Ringkasan hasil.

Kontribusi model terhadap resolusi konflik profetik dan spiritualitas Islam.

Keterbatasan studi dan arah pengembangan berikutnya.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Konflik merupakan bagian yang tak terelakkan dalam dinamika hubungan manusia, termasuk dalam relasi antarpersonal dan intra-komunitas keimanan. Bahkan dalam lingkungan yang ditopang oleh nilai-nilai luhur seperti ukhuwah Islamiyah, persaudaraan seiman pun tidak luput dari perbedaan pandangan, kepentingan, dan emosi. Sejarah Islam memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana konflik muncul di antara para nabi, sahabat, maupun tokoh-tokoh besar yang dikenal karena ketakwaan dan kedalaman spiritualnya. Perselisihan antara Musa dan Harun, ketegangan Musa dengan Khidir, bahkan perang yang melibatkan dua tokoh besar seperti Ali bin Abi Thalib dan Aisyah menunjukkan bahwa konflik tidak selalu menandakan kelemahan iman, tetapi justru dapat menjadi cerminan kompleksitas psikososial dan etika profetik.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun