Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Formulasi Model Resolusi Konflik Profetik Berbasis Dinamika Persahabatan

17 April 2025   09:02 Diperbarui: 17 April 2025   09:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengakuan terhadap luka emosional dan trauma sejarah.

  • Kehendak menjaga kehormatan sesama mukmin, bahkan dalam perbedaan tajam.

  • Komitmen terhadap adab profetik: tidak memperpanjang konflik setelah misi selesai.

  • 6. Formulasi Model Resolusi Konflik Profetik (RCP-A)

    Model Resolusi Konflik Profetik Adaptif-Antisipatif (RCP-A) dirumuskan untuk menjembatani konflik emosional dan ideologis dalam kerangka nilai-nilai kenabian. Model ini berisi lima lapisan bertingkat yang menggambarkan eskalasi pendekatan dari pencegahan hingga penerimaan takdir, berdasarkan prinsip-prinsip Al-Qur'an, Sunnah, dan hikmah sejarah sahabat serta para nabi.

    1. Tafahhum (Pemahaman Mendalam)

    Definisi: Upaya menggali motif, latar belakang, dan kompleksitas batin pihak lain, bukan hanya sikap luar atau posisi permukaannya.

    Aplikasi historis:

    Ali memahami bahwa Aisyah bergerak bukan karena kebencian pribadi, melainkan karena dorongan moral menuntut keadilan atas pembunuhan Utsman.

    Musa terhadap Harun dalam insiden anak sapi: walaupun sempat marah, Musa akhirnya memahami posisi sulit Harun di tengah umat yang memberontak.

    Abu Bakar dan Umar saling berbeda pendapat dalam beberapa hal, namun tetap memahami tujuan luhur masing-masing.

    HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun