Studi pada kesadaran terhubung secara kuantum menunjukkan bahwa dua individu yang berada dalam keadaan meditasi mendalam dapat menunjukkan korelasi EEG yang signifikan, meskipun secara fisik terpisah (Grinberg-Zylberbaum et al., 1994).
Hal ini mendukung gagasan bahwa kesadaran bukan hanya produk aktivitas otak, tetapi sesuatu yang dapat eksis secara non-lokal.
4.2.2 Kesadaran Terdistribusi dalam Sistem Biologis
Selain eksperimen kuantum, kesadaran juga menunjukkan karakteristik terdistribusi yang tidak sejalan dengan paradigma materialisme klasik:
Fenomena split-brain: Pasien dengan corpus callosum yang terputus tetap menunjukkan keberlanjutan dalam pengalaman kesadaran meskipun dua hemisfer otak mereka tidak dapat berkomunikasi langsung.
Kesadaran dalam organisme non-neural: Beberapa bentuk kesadaran atau pengambilan keputusan yang kompleks ditemukan dalam jaringan seluler tanpa otak, seperti slime mold (Physarum polycephalum) yang dapat menyelesaikan masalah labirin dan mengoptimalkan jalur transportasi tanpa sistem saraf.
Temuan ini memperkuat hipotesis bahwa kesadaran bukan hanya produk lokal dari otak, tetapi merupakan medan informasi yang dapat berinteraksi dengan sistem biologis secara non-lokal.
4.3 Implikasi dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan dan Sistem Adaptif
Jika kesadaran merupakan fenomena fundamental yang dapat berinteraksi dengan sistem biologis, maka kita dapat mengujinya dalam pengembangan kecerdasan buatan dan sistem adaptif.
4.3.1 Batasan Kecerdasan Buatan Konvensional
Sistem kecerdasan buatan saat ini, meskipun mampu melakukan tugas-tugas kompleks, tidak menunjukkan karakteristik kesadaran, seperti: