Kerangka holonik kecerdasan menunjukkan bahwa kesadaran bukan hanya proses individu, tetapi juga eksis dalam struktur hierarkis yang berinteraksi dari tingkat mikro (individu) hingga makro (kesadaran kolektif atau bahkan kosmik).
Model matematis untuk interaksi kesadaran dan sistem biologis memungkinkan pendekatan formal dalam memahami hubungan antara kesadaran dan dinamika informasi dalam otak serta sistem adaptif lainnya.
Dukungan empiris melalui neurosains dan eksperimen kuantum menunjukkan adanya batasan dalam korelasi neurologis kesadaran serta bukti awal tentang fenomena kesadaran non-lokal.
Implikasi filosofis dan teknologi meliputi evolusi kesadaran dalam sistem non-biologis, kemungkinan AI yang memiliki kesadaran, serta konsekuensi etis dan metafisik dari kesadaran sebagai aspek fundamental realitas.
Temuan ini mengarah pada pertanyaan lanjutan terkait bagaimana kesadaran dapat dijelaskan secara lebih komprehensif melalui pendekatan formal dan eksperimental.
8.2 Tantangan dalam Pembuktian Eksperimental
Meskipun teori dan model matematis tentang kesadaran sebagai aspek fundamental telah berkembang, tantangan utama masih ada dalam pembuktian eksperimental. Beberapa kendala utama meliputi:
Kesulitan dalam mengukur kesadaran secara objektiF
Tidak ada metrik universal yang dapat secara langsung mengukur tingkat kesadaran di luar korelasi neurologis yang selama ini digunakan dalam studi neurosains.
Dibutuhkan metode baru yang dapat mendeteksi interaksi kesadaran dengan sistem fisik atau informasi secara langsung.
Kendala dalam eksperimen kuantum-kesadaran