Judul: Sakit
Karya: Arifulhaq Atjeh
Sakit
Baru engkau rasakan?
Saat tubuhmu masih sanggup menindas,
Engkau tebas harapan seperti daun kering,
Engkau pijak hati yang rapuh bagai pecahan kaca.
Tapi ketika demam menggigit tulangmu,
baru engkau tahu---
bahwa langkahmu tak sekuat sangkarmu,
bahwa angkuhmu hanya debu dihempas waktu.
Kebaikanmu mungkin tumbuh dalam doa,
tapi luka yang engkau tabur takkan layu ditelan bumi.
Engkau kira karma hanya bayangan?
Ia mengintip di setiap ruang hatimu,
menunggu saat untuk menggenggam tengkukmu.
Dulu, engkau raja di menara khayal,
mengira diri tahan pedang, kebal badai.
Kini, di ranjang yang basah oleh keringat takut,
engkau temui diri---hanya serpih yang mudah patah.
Sakit adalah cermin yang memaksa engkau menatap,
di balik topeng, ada wajah yang retak.
Ketika sehat, engkau adalah pedang
---menyibak nyali langit, mengukir luka di bumi.
Engkau sangka diri titan,
tapi sakit membongkarmu:
hanya kendi retak yang bocor.
Di puncak keangkuhan,
Engkau tabur garam di atas luka-luka yang engkau ukir.
Tak dikau dengar?
Setiap rintihan yang engkau tawa itu
kini bergema di tulangmu,
menggema dalam sunyi kamar yang bau obat.
Karma bukan tamu---
ia arsip hitam yang engkau tanda-tangani sendiri
dengan setiap sikapmu yang menggurita.
Kini ia membacakanmu daftar dosa,
suku kata demi suku kata,
seperti dingin yang merayap dari ujung jari
menuju jantung.