Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tumpah

9 Februari 2022   17:34 Diperbarui: 9 Februari 2022   17:39 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Melarikan diri dari sebuah kejaran amarah
Bersembunyi di balik rimbunnya dedaunan gundah
Gemerisik karena angin resah tak terhitung lelah
Sekujur badan ingin merenda asa yang indah

Menutup mata pada kenyataan yang merajalela
Seolah pikiran tak terbendung dari segala perkiraan
Hati terus ingin menyuarakan pedih yang tertahan lama
Namun sudah terkoyak segala daya juang oleh pedihnya perkataan

Di bawah hujan akhirnya tumpah
Segala kesedihan pun mengalir di derasnya air mata
Pergumulan keras melemparkan kehidupan hingga ke bawah
Dan samudera rasa sudah bercampur dengan irama berlalunya asa

Kini semua tumpah dalam satu kata
Doa

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
9 Februari 2022

24-2.026

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun