Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wijaya Kusuma yang Harus Kutinggalkan

17 Agustus 2020   22:25 Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:51 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Wijaya Kusuma mekar di balkon depan kamar malam ini

Hai kamu
Yang mau mekar sempurna sebentar lagi
Tahukah kalau aku lelah
Mauku menunggumu sejenak lagi


Tapi punggungku
Mataku
Dan jemariku ini
Kompak seolah menyanyikan paduan suara malam ini


Stop
Udahan
Tidur sana
Mungkin kalau mereka bisa bicara
Iya seperti itu perkataannya padaku


Jadi hai kamu
Wijaya kusuma cantik yang hampir mekar sempurna
Biarlah kau malam ini ditemani sinar lampu saja
Tak ada bulan dan bintang yang nampak
Tertutup atap balkon
Jadi aku tak bisa lihat
Apakah mereka ada di sana atau tidak

Sudah ya
Selamat jaga malam wijaya kusumaku
Good night wijaya kusumaku

...

Dokpri
Dokpri
Mekarnya dua wijaya kusuma bertepatan ulang tahun yang ke 75 RI

Happy Independence Day my beloved country Indonesia

...

Sebuah catatan malam jelang tidur

...

Written by Ari Budiyanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun