Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kutahan Dukaku Dalam Dekap Semu

19 Juni 2020   21:52 Diperbarui: 19 Juni 2020   21:51 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berat menghadapi tantangan hidup
Bukan menyurutkan langkah yang tertata
Saat pijakan melicin dan mebuat tergelincir
Tak menghentikan sebuah pertahanan

Karena hidup harus terus berjalan
Harapan-harapan harus kian dihadirkan
Bukan untuk memotivasi semu diri
Namun memberi sebuah kuatnya langkah

Siapakah bisa menghindari duka di hadapan
Ketika semua harapan seolah hanya bayangan
Namun bukankah ini juga bukan akhir perjalanan

Saat nafas masih mengiringi tiap detakan jantung
Pun ada esok hari yang nampak dalam kerjapan mata
Terkadang ada sapuan embun di dedaunan yang tak kasat mata

Itulah berbagai pertanda bahwa masih ada perjuangan
Yang harus terus diusahakan
Duka boleh saja hadir
Dan biarlah kudekap erat dalam semu

Bahwa dukaku tak boleh menjadi penghalang pijakan-pijakan baruku

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
19 Juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun