Mohon tunggu...
Trisna Manjur
Trisna Manjur Mohon Tunggu... Mahasiswa - I am Me

No Bio yet

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hangat yang Semu

4 Maret 2024   11:53 Diperbarui: 4 Maret 2024   11:55 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: private picture

senjaku kabur,
Tak Ada lagi yang menyahut
berdehum pun enggan
kau waktu!
penentu segalanya, tidakkah kau bersikap manis barang sebentar?
menariknya  paksa dari rangkulan hangat ini
pahit,.
kehangatan itu benar-benar tak menjalar kemana-mana,
sungguh pahit,
Tak lama dia kugenggam, Tak lama dia kutatap,
kini kau merebutnya lagi
sajak-sajak manis kulontar, menghibur diri kala hati dirundung pilu
bertatih-tatih jemariku menggores lembaran putih yang kian kusam sejak kau dirampas..
bukan! kau bukanlah sesuatu
permatapun tak dapat mengalahkanmu

fajar tiba
itulah sekilas kisah sang bayangan
hati menjerit, kapan kaukan lekas ku rangkul? lekas ku tatap?
sebatas bayangan, namun ku memandangmu gunung
bukan bayangan hampa cibiran setiap bibir,,
sejenak hangat kurasakan, pula sejenak dingin dan membeku dibalik hangatnya itu
apakah itu?
indah bukan main,
sesekali kuingin menggenggamu lama ditemani jingga yang menyala
dibaliknya pohon yang nyaris menghalangi pandangku,,
entahlah,
jingga kian menyala rupanya bukan tentang bayangan dan pohon pohon itu,
lagi  si gunung dambaan ku..
biarlah angin malam menepuk nepuk bahuku, berbisik tentang dinginnya malam - malam nanti. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun