Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Pemuja Senja

8 Januari 2020   16:10 Diperbarui: 8 Januari 2020   16:30 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah senja yang mendung. Halama depan rumah. Dokumen pribadi

Dia sudah di sana saat senja tiba
Berteman rindu yang meriuh jiwa
Menunggu sang pujaan hati dalam sapa
Namun senja itu berlalu lagi dalam tiada

Menanti setia di sepanjang senja
Hingga tiba saatnya luluh sang rasa
Dengan beraneka padanan cara
Merebut hati sang pujaan pemilik cinta

Senja ini kembali meninggalkan lara
Pada dia si lelaki pemuja senja
Meski hati dirundung sendu mendayu
Bersama sentuhan pada angan pilu

Dia kira senja akan bicara
Membantunya mengungkap asa
Pada sang kekasih pemilik cinta
Dalam dendang penuh nada

Dia meyakini kala senja berikutnya
Ada secercah harap memenangkan rasa
Meski sekuat tenaga berusaha
Apa daya hati terkasih tak sama

Dia terus mencoba pada senja yang lain
Dengan membawa sejuta impian
Menata pesona berjuntai kain
Hanya untuk memikat hati sang pujaan

Senja masih terus berganti lagi
Hari demi hari tak jua terjadi
Seluruh cita hati tak terpenuhi
Karena sang pemilik cinta terus pergi

Dia sang lelaki pemuja senja
Yang percaya pada sejatinya cinta
Menanti dan berusaha menyapa
Meski berakhir sama di setiap masa

Kini dia telah merapuh pesona
Dalam pandangan mulai samar mata
Masih setiap menunggu kala senja
Hadirnya sang kekasih pujaan jiwa

Ah cinta
Sekuat itukah adanya
Membuat dia
Menjadi lelaki pemuja senja

...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun