Mohon tunggu...
ARBI RIYANSYAH
ARBI RIYANSYAH Mohon Tunggu... Penulis Harian Lepas

Tulisanku bukan puisi. tapi kata-kata gelap. yang berkeringat dan berdesakan. mencari jalan. @arbirasyid

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Ratap tak Bertuan

29 Agustus 2025   03:20 Diperbarui: 29 Agustus 2025   03:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini malam-malamku adalah tanya tanpa jawaban

ratap yang tak pernah kau dengar.

Aku menulis namamudi dinding kesunyian,

aku menyalakan lilinyang hanya menyala untuk membakar diriku sendiri.

Setiap langkahmu menjauhadalah luka yang menganga 

dan aku masih berjalandengan dada yang robek, dengan hati yang menolak sembuh.

Aku terkutuk

kau berkah

dan dunia ini menertawakan jarak yang tak bisa kupangkas.

Maka biarlah puisi ini menjadi ratap

biarlah setiap kata menjadi jerat leher

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun