Aku diam. Aku masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab. Namun aku masih maju-mundur untuk menanyakannya. Tapi didorong oleh ucapannya yang berulang kali disampaikan padaku tentang dia yang tak akan pernah tersinggung, akhirnya kuputuskan untuk memberanikan diri bertanya.
"Shin..."
"Ya."
"Kau ingat kejadian di sungai sewaktu kita masih kecil? Sepuluh tahun kalai tidak salah saat itu."
"Tentu. Kenapa?"
"Pernahkah kau menangis lagi setelah itu?"
"Tidak." Jawabnya singkat.
"Sungguh?"
"Ya." Jawabnya, "lagipula kenapa aku harus menangis?"
"Kau tidak pernah bersedih?"
"Hahaha..." dia tertawa lantang, "untuk apa aku bersedih? Kehidupan ini bukan untuk ditangisi. Lagipula, tangisan adalah tanda kalau seseorang itu lemah."