Mohon tunggu...
Andrilla Lukman
Andrilla Lukman Mohon Tunggu... Pelayan Cafe -

Aku adalah cipta. Langkahku adalah karya. Hatiku adalah seni. IG: andrilla_lukman Blog: https://thelittlewriter99.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangis Terakhir (Kisah Seorang Wanita)

21 Januari 2018   04:15 Diperbarui: 21 Januari 2018   08:48 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku diam. Aku masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab. Namun aku masih maju-mundur untuk menanyakannya. Tapi didorong oleh ucapannya yang berulang kali disampaikan padaku tentang dia yang tak akan pernah tersinggung, akhirnya kuputuskan untuk memberanikan diri bertanya.

"Shin..."

"Ya."

"Kau ingat kejadian di sungai sewaktu kita masih kecil? Sepuluh tahun kalai tidak salah saat itu."

"Tentu. Kenapa?"

"Pernahkah kau menangis lagi setelah itu?"


"Tidak." Jawabnya singkat.

"Sungguh?"

"Ya." Jawabnya, "lagipula kenapa aku harus menangis?"

"Kau tidak pernah bersedih?"

"Hahaha..." dia tertawa lantang, "untuk apa aku bersedih? Kehidupan ini bukan untuk ditangisi. Lagipula, tangisan adalah tanda kalau seseorang itu lemah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun