Di Atas Rel Waktu

Di atas rel waktu, gerbang kita buka lebar, 

Langkah ringan, mengarungi detik tak dikenal. 

Melampaui titik satu, kita tak pandang belakang, 

Ke depan, abadi dalam ketidakpastian yang sungguh indah.

Terbanglah, melintasi langit dalam gemerlapan, 

Keringat membaur, sebuah syair dalam keberanian.

Banyak yang terlupakan di kisah perjalanan kita, 

Bayangan masa, yang merintih dalam lupa. 

Berharga tapi terlewatkan, dalam tarian waktu, 

Namun, tersenyum kita, mengukir senja yang damai.

Di suatu titik, nostalgia memanggil masa kecil, 

Harapan dan impian, bintang yang bersinar di relung hati. 

Kita sadar, waktu tak terhenti, menari abadi, 

Jarum jam, saksi bisu, setiap detik suci.

Berlari, melintasi ladang kenangan nan jauh, 

Waktu mengalir, melayang, terbang menuju tak terduga.

Banyak yang terlupakan di jalur waktu ini, 

Bayangan yang hening, namun masih bersama dalam puisi. 

Kita tak tahu apa-apa, takdir melaju tanpa ragu, 

Setiap langkah, tarian cahaya, menuju takdir yang dipilih.

Bergoyang, di angkasa kisah kita terurai, 

Seperti daun yang menari dengan kerlingan asmara. 

Kita ingin melupakan semua beban, di bawah cakrawala, 

Dan melangkah ke hadapan, memeluk sajak tak terbatas.

Banyak yang terlupakan, namun kita tak pernah sepi, 

Di rel waktu, kita temukan harmoni dalam keabadian. 

Dengan pelukan mimpi, menyimpan harapan di kalbu, 

Kita memasuki fase dewasa, menari dalam keabadian.

Bergoyang, bergoyang, di antara riak waktu, 

Seperti daun yang melayang ke arah cita. 

Di pangkuan keberanian, kita menemukan semangat, 

Mengarungi rel waktu, membawa lagu kehidupan yang abadi.