Mohon tunggu...
AL Wijaya
AL Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis "Target Pertama", "As You Know", "Kembali ke Awal"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Batas (Bab 8)

5 Juni 2019   03:46 Diperbarui: 5 Juni 2019   03:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa?"

"Aku punya dua putri kembar. Mereka alasanku untuk tetap bertahan." jawab Melani.

Ari semakin bersedih. Tanpa sadar, ia meremas kain sprei tepian kasur. Entah apa yang dipikirkan Ari saat ini. Perasaannya benar-benar bercampur aduk.

"Mungkin aku sama sepertimu. Terjebak dalam kehidupan kita masing-masing. Kau tahu... Ada kalanya kita mengambil keputusan untuk tinggal, meski itu menyakiti hati kita."

"Mengapa kau ingin hatimu tersakiti?"

"Aku tak tahu. Mungkin karena kita memiliki sesuatu yang menguatkan kita." jawab Melani.


Ari berbalik. Ia menatap wajah Melani yang sendu. Wanita itu berusaha untuk tegar meski kesedihan tengah mengaduk-aduk emosinya.

"Melani..." panggil Ari lirih.

Melani menoleh ke arah Ari.

"Ee... Aku mengerti perasaanmu. Aku pun demikian. Aku... Aku memilih tinggal di kota ini meski menyakitkan bagiku." kata Ari. "Melani, aku... Aku yang telah membunuh kedua orang tuaku."

Mimik wajah Melani langsung berubah. Ia terkejut mendengar kata-kata Ari. Ia bingung maksud perkataan Ari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun