Ironi Ketuk Palu
Ketuk palu
Pada meja bergorden hijau itu
Menyesakkan nurani.
Orang-orang terpukau,
Bukan sebab takjub,
Melainkan janggal.
adalah ironi bagi:
yang jiwanya sehat,
otaknya bersih,
hatinya sejuk.
adalah tepuk tangan bagi:
yang sakit jiwanya,
otaknya dangkal,
dan nir nurani.
Bukan sekali ini,
Para protagonis bergiliran,
Terpental dari medan pertempuran,
yang diciptakan tidak seimbang.
Bukan tidak mungkin,
Para antitesis,
Akan terus berjatuhan,
Pada arena yang sama.
Ketuk palu selanjutnya
Pada meja bergorden hijau itu
Akan terus memakan korban
Akan terus menjadi ironi
dan gegap gempita tepuk tangan
pada masing-masing tuannya
Penajam Paser Utara, 22 Juli 2025
Ali Musri Syam Puan Antong.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI