Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tangan Waktu

2 Oktober 2021   11:11 Diperbarui: 2 Oktober 2021   11:22 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangan Waktu

Tangan-tangan waktu kembali menyentuh
Ketika penghabisan september berakhir luluh

Tangan-tangan waktu kembali meraih
Ketika permulaan oktober menyingkap tabir

Kemarau telah menyingsing di pelbagai tempat
Disini; penghujan masih datang bahkan tanpa kata telat

Seberkas cahaya menjadi datar di pucuk-pucuk langit
Segumpal awan berserakan di kaki-kaki bukit

Panas; menghidupkan dahaga
Dingin; membangkitkan rasa

Di utara; kecamuk rindu membara
Di selatan; gelora hasrat menggunung

Di barat; kasih berkecambah
Di timur; bertunas cinta kian madah

Di seberang; Puan menunggu penuh tabah
Di sini; Tuan menanti firasat ayatullah

Jika saja kemarau, bukan hanya menerbangkan debu-debu
Betapa ingin, ia pula membawa jauh; rindu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun