Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Elusif

18 Februari 2021   14:16 Diperbarui: 21 Februari 2021   09:45 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Elusif

Aku kembali disini
Di beranda rumah lama kita
Terasa asing
Debu-debu menderu menyilang penciuman

Menggelantung badang di langit-langit ruang
Semut-semut berumah tak karuan
Dan fotomu di pigura memudar; menghitam
Memasygulkan

Udara berhembus perlahan
Merambat kepermukaan lantai dan dahan-dahan
Aroma mengganjal
Rasa alam telah berubah sejak awal penanggalan

Tersisa
Kesenyapan yang tanggal
Dan ranah kering; menyerak
Timpas air telaga  

Mata tak henti-henti awas
Telinga menangkap gemuruh-gemuruh risau
Gelisah menyeruak dinding-dinding jiwa
Aku kembali dan ganjil

Balikpapan, 18 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Sesaat Sebelum Berpisah. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/602be833d541df3cd73d70b2/sesaat-sebelum-berpisah

Puisi Pilihan: Perahuku Tak Sampai ke Samudera. https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/600509e48ede48417b4b1792/perahuku-tak-sampai-ke-samudera

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun