Mohon tunggu...
Heldo Aura
Heldo Aura Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik dan Pemerintahan Adat Kurai

15 Januari 2018   10:37 Diperbarui: 15 Januari 2018   11:07 1898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berdasarkan filosofi ini, maka keberadaan alim ulama di Minangkabau tidak bisa dipandang sebelah mata, tetapi menjadi bagian penting dalam tatanan kehidupan di masyarakat, mengingat kuatnya tradisi keagamaan yang mengikat kehidupan bermasyarakat Minangkabau. Ulama lebih banyak berfungsi sebagai pembina iman dan akhlak anak nagari, ulama bukan punya kaum atau suku saja tetapi adalah milik nagari. 

Sifat pelayanannya adalah kenagarian. Konsep kepemimpinan alim ulama dijelaskan dalam pepatah adat yaitu Suluah bendang dalam nagari (suluh penerang dalam negeri), palito nan tak namuah padam (pelita yang tak kunjung padam), duduaknyo bacamin kitab (duduknya bercermin Kitabullah), tagak nan rintang jo pituah

 (tegaknya sibuk memberi petuah), maksudnya alim ulama bertindak sebagai obor (suluah) yang menerangi dari kegelapan. Ia harus tahu akan halal dan haram, tahu akan yang hak dan yang bathil, dan tahu akan syariat dan hakikat, serta mampu menjadi penenang bagi setiap kerusuhan yang terdapat di masyarakat nagari. 

Dalam sistem pemerintahan adat, ulama perlu diberikan posisi tawar yang kuat, terutama sekali dalam mengontrol akhlak penyelenggara pemerintahan adat.

Ketiga, kepemimpinan cadiak pandai,  lahir dari kelompok masyarakat yang mempunyai ilmu pengetahuan dan cerdik memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat. 

Ia pandai mencarikan jalan keluarnya, sehingga ia dianggap pemimpin yang mendampingi ninik mamak dan alim ulama. Orang tersebut dibawa ikut berunding memecahkan berbagai masalah di nagari atau di kalangan masyarakat karena mereka memahami undang-undang dan peraturan atau ketentuan yang berlaku dalam hidup bernagari, bangsa dan bernegara. 

Pendidikan bagi masyarakat Minangkabau Khususnya masyarakat adat Kurai merupakan sesuatu yang sangat penting. Ungkapan kok nak mambantuak batuang iyolah dari rabuang (jika hendak membentuk bambu mulailah dari rebung) merupakan salah satu wujud dari pentingnya pendidikan bagi masyarakat Minangkabau. Ungkapan tersebut memiliki makna yang sangat substansial. 

Bagi masyarakat Minangkabau pendidikan harus sudah dimulai dari usia dini, yang dalam hal ini dikiaskan dengan rebung. Pembentukan watak manusia harus dimulai dari kecil, sejak manusia belum memiliki karakter yang sesungguhnya, bila telah dewasa (menjadi bambu) sangatlah sulit membentuk watak manusia. Hal ini dikuatkan dengan ungkapan ketek taaja-aja, 

gadang tabao-bao, tuo talupo tido (kecil terajar-ajar, besar terbawa-bawa, tua terlupakan tidak). Secara formal dalam sistem kepemimpinan di Sumatera Barat dipegang oleh kalangan cerdik pandai sebagai kalangan yang berilmu pengetahuan dalam arti yang luas. 

Dalam kenyataannya sehari-hari cadiak pandai adalah orang yang menguasai ilmu, baik ilmu adat, ilmu agama maupun ilmu pengetahuan. Sebagai kalangan yang berilmu, dalam sistem kepemimpinan Tungku Tigo Sajarangan, yang disebut cerdik (cadiak) adalah kemampuan menggunakan akal dalam mengatasi keadaan yang rumit. Hal ini erat hubungannya dengan akal pikiran atau kecerdasan otak. 

Cerdik adalah pengetahuan tentang seluk beluk hidup dan kehidupan dalam masyarakat demi tercapainya tujuan yang sempurna lahir dan batin. Pandai berhubungan erat dengan keahlian profesional atau keterampilan seseorang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun