Ada pula yang mengkritik bahwa meritokrasi mungkin belum sepenuhnya menjadi dasar: bahwa loyalitas politik masih sangat mempengaruhi keputusan reshuffle.Â
---
Implikasi Potensial
Berdasarkan siapa yang diganti dan respons publik, berikut beberapa implikasi yang mungkin terjadi:
1. Bidang Keuangan & Ekonomi
Penggantian Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa di Kementerian Keuangan membawa pertanyaan: apakah ada perubahan pendekatan kebijakan fiskal, pengelolaan anggaran, perpajakan, dan utang. Publik akan melihat apakah stabilitas makroekonomi tetap terjaga serta RAPBN 2026 tetap realistis. Jika penggantinya kompeten, potensi positifnya besar; tapi jika adaptasi lambat atau kebijakan berubah drastis tanpa persiapan, bisa menimbulkan gejolak pasar atau kepercayaan investor terganggu.
2. Perlindungan Pekerja Migran & Koperasi
Kementerian P2MI dan Koperasi adalah sektor yang langsung terkait dengan kesejahteraan masyarakat yang lebih kecil --- pekerja migran, koperasi petani, UMKM, dan komunitas lokal. Jika menteri baru bisa membawa reformasi birokrasi, transparansi, perbaikan layanan dan perlindungan hukum bagi pekerja migran, responsnya akan positif. Tapi kalau pergantian hanya simbol, tidak ada perbaikan struktural, masyarakat bisa kecewa cepat.
3. Isu Keamanan & Politik
Mengganti Menko Polkam (terevaluasi bahwa Budi Gunawan dicopot) menunjukkan bahwa presiden menganggap ada kebutuhan untuk memperkuat koordinasi di bidang keamanan & politik, mungkin merespons demo, kerusuhan, atau isu keamanan dalam negeri. Penggantian ini bisa memperkuat respons pemerintah terhadap situasi darurat / keamanan jika orang baru lebih aktif, kredibel dan responsif. Tapi juga ada risiko jika penggantian dianggap sebagai "alaran politik" --- bisa memperdalam polarisasi atau ketidakpercayaan di segmen masyarakat tertentu.
4. Pembentukan Kementerian Baru: Haji dan Umrah
Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah dan pengangkatan menteri + wakil menteri baru menunjukkan fokus pemerintah pada isu ibadah, regulasi haji/umrah, pelayanan umat, dan mungkin pengelolaan keuangan & logistik yang lebih khusus. Jika dijalankan baik, bisa meningkatkan layanan publik dan kepercayaan umat. Tapi organisasi baru juga perlu waktu adaptasi, regulasi baru, sumber daya, dan koordinasi dengan lembaga terkait.
5. Kepercayaan Publik & Persepsi
Perubahan pada figur figur populer seperti Sri Mulyani bisa memberi efek emosional, dan jika menteri baru dianggap "kurang bagus" oleh sebagian publik, bisa menurunkan kepercayaan awal. Namun jika dalam beberapa bulan terlihat kebijakan yang efektif & transparan, publik bisa mengubah persepsi dengan cepat ke arah positif.
---
Catatan & "Titik Lemah" yang Perlu Diwaspadai