Antisipasi: publik berharap perubahan ini bisa membawa dampak positif---perbaikan ekonomi, transparansi, dan efektifitas kebijakan.Â
Yakin: sebagian publik optimis bahwa kabinet baru bisa bekerja lebih baik, dan bahwa reshuffle ini adalah bagian dari pemenuhan janji serta adaptasi terhadap kondisi nyata.
2. Kekhawatiran / Sentimen negatif
Ada yang skeptis: apakah penggantian ini benar-benar berdasarkan kinerja atau lebih pada politik dan loyalitas.Â
Ketidakpastian ekonomis: misalnya orang khawatir dampak pergantian Menkeu terhadap RAPBN 2026 atau kestabilan fiskal.Â
Isu "political symbolism": ada yang meragukan apakah menteri baru bisa membawa perubahan substansial, apalagi dalam tenggat waktu pendek.
3. Fokus publik terhadap figur Sri Mulyani & Budi Gunawan
Sri Mulyani sebagai menteri keuangan dianggap figur penting dan profesional, sehingga penggantiannya mendapat perhatian besar, bahkan emosional dari ASN di Kemenkeu yang melepas dengan suasana haru.Â
Budi Gunawan dikaitkan publik dengan isu keamanan & politik, terutama karena posisinya sebagai Menko Polkam, yang fungsinya sangat strategis.
4. Analisis publik / akademis
Beberapa akademisi menilai langkah ini sebagai respons terhadap dinamika politik dan ekonomi; sebagai upaya strategis untuk mengatasi ketidakpuasan publik dan tekanan sosial.Â