Rasa ini terlalu besar untuk diringkas dalam baris dan bait,
Ia adalah keberadaan utuh, sebuah lautan yang tak bertepi.
Mencoba menulis adalah mencoba memenjarakan kebebasan.
Maka, biarlah kertas ini tetap putih, demi menghormati keagungannya.
Namun, aku menemukan diriku sebagai seorang penemu yang sunyi,
Aku berjalan dalam diri, melewati lorong-lorong memori dan hati.
Aku menemukannya, terukir di lapisan terdalam dari keberadaanku,
Bukan dibuat, tapi ditemukan seperti permata yang tak sengaja terkuak.
Ia telah ada, sebelum aku tahu cara mencintai, sebelum aku mengenalmu.
Sebuah takdir puitis yang tak terhindarkan, tak tertawar.
Puisi itu bersemayam di tempat yang paling intim dan terlindungi,