Ia adalah denyutan halus, sebuah kehidupan di dalam kehidupan.
Sebuah panggilan purba menuju asal-muasal segala rasa.
Irama sunyi itu menyatu, dengan ritme yang paling alami,
Dengan irama denyut nadi yang menjaga detak dan alir darah.
Setiap thump adalah sebuah nama yang ku sebut tanpa suara,
Sebuah pengakuan bahwa kau adalah pusat dari segala energi.
Rasa ini tak butuh puisi, tak butuh kredo, hanya butuh pengakuan.
Bahwa hidup adalah jeda antara denyutan yang merindukanmu.
Saat sang surya merunduk, membiaskan jingga di tirai langit,
Saat bayangan memanjang dan dunia beranjak pada keheningan.
Di situlah keajaiban rindu mencapai puncak dramanya,