Kami bukan berhenti berjuang, kami hanya mengganti medan tempur sesaat,
Dari bentrokan senjata ke bentrokan mencari martabat kemanusiaan.
Kami merawat luka dan mengumpulkan kekuatan yang terserak.
Wanita Gaza itu tersenyum, senyum yang mengandung seribu kisah pedih,
Senyum yang berkata: "Kami belum mati, dan kami takkan pernah mati."
Itu adalah senyum kemenangan atas ketakutan yang berusaha ditanam,
Sebuah penolakan atas narasi kelemahan yang ingin mereka ciptakan.
Martabat kami terletak pada senyum itu, pada keteguhan tanpa syarat.
Kami adalah ibu dari para pahlawan, kami adalah penjaga api suci.
Maka, kebahagiaan ini adalah protes paling keras.
Kami tahu, jeda ini fana, ancaman akan kembali menyelimuti horizon,