Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Badai Mengusir Mentari

19 Maret 2020   23:14 Diperbarui: 4 April 2020   22:08 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan Petani Bergembira Saat Hujan Mulai Turun..

Kami Berlari...Cepat-Cepat...Mengambil Satu-Persatu Dengan Cepat...Baju Yang Setangah Kering

Dan Masih Basah,,,Terangkat Semua Tanpa Terkecuali

Sampai Dirumah Penuh Tumpukan Dan Tertata Rapi Baju Yang Kayup

Bersyukur Tak Bercampur Air Hujan...

Moga Esok Tak Hujan..

Tak Lama Kemudian Di Arah Utara Seolah Pasukan Drumband

 Suara Gemuruh Angin Bercampur Angin

Dan Mendung Yang Keberatan Air Yang Turun Berubi-Tubi Menhujam Tanah..

Langsung Berubah Dingin Dan Suara Petir Menyambar...

Televisi Mati..Tiba-Tiba Handphone Berdering Kencang...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun