Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rasa Syukur Mengusir Kegelapan

26 Maret 2024   14:50 Diperbarui: 26 Maret 2024   14:58 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasa syukur menciptakan kebahagian dari setiap kejadian betapapun kecilnya,/Dokumentasi pribadi

Bukalah Jendela Maka Sinar Mentari Akan Mengusir Kegelapan

Penuhi hati dengan rasa syukur, sehingga tidak ada lagi ruang untuk iri hati dan kebencian menghuninya ( Tjiptadinata Effendi)

Kesenangan bisa dibeli. Shopping di mall, travelling ke berbagai destinasi wisata, dapat menghadirkan kegembiraan sesaat. . Tapi kebahagiaan hanya akan dimiliki bila kita mampu mengisi hidup dengan raaa syukur.

Berbahagialah yang sudah pernah merasakan kepahitan hidup, seperti yang kami alami selama bertahun tahun.

Bagi kami, menyaksikan mentari di pagi hari sudah lebih dari cukup untuk menghadirkan rasa syukur dalam jiwa.. Bukan karena kami memiliki Iman tingkat dewa, tapi karena selama tujuh tahun tinggal di Pasar Tanah Kongsi di Padang, kedai merangkap tempat tinggal, tidak pernah dapat kesempatan menyaksikan sang mentari terbit.

Kini lewat jendela kamar, setiap pagi kami berdua dapat menyaksikan terbit nya Sang Surya, serta mendengar kicauan burung dan merasakan semilir angin .

Password: Open Your Heart

Iri hati dan kebencian serta seluruh yang berbau negatif adalah ibarat kegelapan dalam hidup kita. Sedangkan rasa syukur adalah ibarat terang yang mengusir kegelapan..

Kendati tidak semua yang terjadi sesuai dengan harapan kita tapi ada  banyak hal yang patut disyukuri.

Saat kita dapat menikmati makan bersama keluarga,diluar sana ada jutaan orang yang mendambakan makanan. 

Saat kita dapat menikmati pagi yang indah ada jutaan orang yang hidup dalam penderitaan akibat kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun