Mohon tunggu...
Adi Nestiadi
Adi Nestiadi Mohon Tunggu... Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pendidikan Biologi, Ekologi, dan Konservasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desain Pembelajaran Education for Suistainable Developmen (ESD) dalam Meningkatkan Literasi Lingkungan dan Keterampilan Abad21 pada Matakuliah Ekologi

26 April 2025   08:00 Diperbarui: 26 April 2025   08:16 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keterampilan abad ke-21 mencakup kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses di era digital dan globalisasi. Menurut Partnership for 21st Century Skills (2019), kerangka 4Cs meliputi:

Critical Thinking (Berpikir Kritis): Kemampuan menganalisis isu lingkungan secara logis dan sistematis.

Creativity (Kreativitas): Inovasi dalam merancang solusi berkelanjutan.

Collaboration (Kolaborasi): Kerja tim dalam proyek lintas disiplin.

Communication (Komunikasi): Penyampaian ide lingkungan secara efektif, baik lisan maupun tulisan.

Ditambah dengan literasi digital dan global awareness, keterampilan ini sangat relevan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran ekologi yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata. Keterampilan abad ke-21 terdiri dari kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, serta literasi teknologi dan informasi. Integrasi keterampilan ini dalam pembelajaran ekologi mempersiapkan mahasiswa menjadi agen perubahan yang adaptif (Trilling & Fadel, 2009) ESD dapat memperkuat keterampilan ini melalui:

  1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
    Mahasiswa ditugaskan menyelesaikan proyek nyata, seperti analisis pencemaran lingkungan lokal atau pengembangan kampanye kesadaran lingkungan di masyarakat.
  2. Kolaborasi Interdisipliner
    Melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi untuk memecahkan masalah ekologi secara terpadu.
  3. Penggunaan Teknologi dan Media Digital
    Integrasi perangkat digital dalam eksplorasi data lingkungan, visualisasi perubahan iklim, dan publikasi hasil penelitian secara daring.
  4. Pendekatan Inkuiri dan Reflektif
    Mahasiswa didorong untuk bertanya, meneliti, dan merefleksikan proses pembelajaran untuk menumbuhkan pemahaman mendalam dan kesadaran kritis.

3. Model ADDIE dalam Desain Pembelajaran

Model ADDIE (Branch, 2009) digunakan sebagai kerangka sistematis untuk mengembangkan pembelajaran ESD. Tahapannya meliputi:

Analysis (Analisis): Identifikasi kebutuhan pembelajaran, karakteristik mahasiswa, dan kesenjangan kurikulum.

Design (Perancangan): Penyusunan tujuan pembelajaran, strategi (misalnya problem-based learning), dan instrumen evaluasi.

Development (Pengembangan): Pembuatan materi berbasis ESD (modul, video, studi kasus).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun