Keterampilan abad ke-21 mencakup kompetensi yang dibutuhkan untuk sukses di era digital dan globalisasi. Menurut Partnership for 21st Century Skills (2019), kerangka 4Cs meliputi:
Critical Thinking (Berpikir Kritis): Kemampuan menganalisis isu lingkungan secara logis dan sistematis.
Creativity (Kreativitas): Inovasi dalam merancang solusi berkelanjutan.
Collaboration (Kolaborasi): Kerja tim dalam proyek lintas disiplin.
Communication (Komunikasi): Penyampaian ide lingkungan secara efektif, baik lisan maupun tulisan.
Ditambah dengan literasi digital dan global awareness, keterampilan ini sangat relevan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran ekologi yang berorientasi pada pemecahan masalah nyata. Keterampilan abad ke-21 terdiri dari kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, serta literasi teknologi dan informasi. Integrasi keterampilan ini dalam pembelajaran ekologi mempersiapkan mahasiswa menjadi agen perubahan yang adaptif (Trilling & Fadel, 2009) ESD dapat memperkuat keterampilan ini melalui:
- Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
Mahasiswa ditugaskan menyelesaikan proyek nyata, seperti analisis pencemaran lingkungan lokal atau pengembangan kampanye kesadaran lingkungan di masyarakat. - Kolaborasi Interdisipliner
Melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi untuk memecahkan masalah ekologi secara terpadu. - Penggunaan Teknologi dan Media Digital
Integrasi perangkat digital dalam eksplorasi data lingkungan, visualisasi perubahan iklim, dan publikasi hasil penelitian secara daring. - Pendekatan Inkuiri dan Reflektif
Mahasiswa didorong untuk bertanya, meneliti, dan merefleksikan proses pembelajaran untuk menumbuhkan pemahaman mendalam dan kesadaran kritis.
3. Model ADDIE dalam Desain Pembelajaran
Model ADDIE (Branch, 2009) digunakan sebagai kerangka sistematis untuk mengembangkan pembelajaran ESD. Tahapannya meliputi:
Analysis (Analisis): Identifikasi kebutuhan pembelajaran, karakteristik mahasiswa, dan kesenjangan kurikulum.
Design (Perancangan): Penyusunan tujuan pembelajaran, strategi (misalnya problem-based learning), dan instrumen evaluasi.
Development (Pengembangan): Pembuatan materi berbasis ESD (modul, video, studi kasus).