Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Drama

Marjinal

7 Februari 2016   19:31 Diperbarui: 7 Februari 2016   20:12 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEORANG ABAH    : (BINGUNG) Lho, Lho, ada masalah apa?

PEREMPUAN II       : Biasa, Bah. Pacarnya adikku melarang dinas karena saat itu mereka sedang bermain.

SEORANG ABAH    : Terus hubungannya dengan menikah bagaimana?

PEREMPUAN II       : Dia tak pernah serius mau menikahi adikku, buktinya sampai sekarang tak punya pekerjaan yang jelas. Aku tak pernah menuntut pekerjaannya, bahkan pembunuh bayaran sekalipun, aku sudi, karena ujung-ujungnya juga mendapatkan uang.

SEORANG ABAH    : Ya, sabar.

PEREMPUAN I        : Sudahlah  menikah dengan abah saja, biar beban adikku selesai, punya rumah yang jelas, punya identitas yang jelas, tak pindah sana-sini, karena para pejabat sudah mulai suka mengusir, tapi tak memberikan caranya seperti apa. (JEDA) Urusan cinta masalah nomer terakhir, cinta bisa di beli dengan uang. Lagi pula ini bukan kisah Romeo Juliet,  Laila Majnun, Madekur Tarkeni, Radit Jani. Ini kisah orang marjinal. Nikah saja dengan abah!

SEORANG ABAH    : Lho, lho, jangan dengan abah, aku ini sudah tua, sudah tak pantas punya isteri.

PEREMPUAN II       : Masih pantas saja abah, yang penting bertanggung jawab, abah seorang dermawan, meskipun kita melihat  abah tak begitu kaya.

SEORANG ABAH    : Aku hanya berbuat baik saja selama masih hidup, karena aku tak punya keluarga sama sekali.

PEREMPUAN II       : Justru itu, Bah, nikahilah adikku!

SEORANG ABAH    : Tidak, abah tak pantas  menerima kebahagiaan ini, usiaku hampir 75 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun