Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beranikah AS Menyerang Iran dan Permainan Catur Rusia?

18 Mei 2019   20:09 Diperbarui: 18 Mei 2019   20:14 3691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://drones.trendolizer.com

Sanksi terhadap ekspor minyak Iran meningkat dua minggu setelah Korps Pengawal Revolusi Islam negara itu dimasukkan dalam daftar organisasi teroris asing Departemen Luar Negeri AS - pertama kali penunjukan diberikan kepada perpanjangan tangan pemerintah negara lain.

Para pejabat Departemen Intelijen dan Pertahanan AS menentang penunjukan teror ini, khawatir bahwa Iran juga akan menargetkan atau menyerang pasukan AS dan operasi intelijen di wilayah tersebut. Presiden Hassan Rouhani dari Iran menyatakan semua pasukan AS di Timur Tengah sebagai teroris dan menyebut pemerintah AS sebagai sponsor negara terorisme.

Tiga pejabat senior AS mengatakan intelijen baru yang muncul akhir pekan lalu menimbulkan kekhawatiran tentang Pengawal Revolusi dan kegiatan mereka di Irak, di mana mereka telah membantu melatih milisi Arab Syiah. Para pejabat tidak akan memberikan rincian spesifik tentang ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan Iran atau milisi Syiah Irak yang memiliki hubungan dengan militer Teheran.

Pemerintahan Trump telah mengeritik Iran karena dukungannya kepada Hizbullah, kelompok politik dan militer Libanon, dan Houthi, kelompok pemberontak Syiah di Yaman.

John R. Bolton, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam (5 Mei) bahwa AS mengerahkan kapal induk dan jet tempur ke Teluk Persia dimaksudkan untuk memperingatkan Iran bahwa AS akan menanggapi secara paksa setiap agresi terhadap pasukan AS atau kepentingannya di kawasan tersebut. Selain itu, seorang pejabat mencatat keprihatinan baru di perairan di mana pasukan maritim Iran beroperasi.

Menanggapi gerakan militer AS, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari dari Iran mengatakan pasukan AS di kawasan itu "tidak lagi bisa tenang."

Seorang pejabat Departemen Pertahanan mengatakan permintaan untuk mengalihkan kelompok/gugus kapal induk ke kawasan tersebut berasal pada hari Minggu dari Jenderal Kenneth McKenzie, kepala baru Komando Pusat AS, setelah dia melihat intelijen menunjukkan perubahan perilaku yang dapat ditafsirkan sebagai pertanda. serangan terhadap pasukan atau kepentingan AS.

Menteri Pertahanan AS Patrick M. Shanahan pada hari Minggu menandatangani perintah tersebut, dan pejabat administrasi/pemerintah memutuskan bahwa pengumuman tersebut harus berasal dari Gedung Putih, kata pejabat itu. Tetapi beberapa pejabat Pertahanan mengatakan bahwa peringatan ancaman baru muncul hanya dalam beberapa hari terakhir; hingga Jumat lalu (10 Mei), kata mereka, mereka belum melihat alasan untuk mengubah postur militer AS di kawasan tersebut.

Respon Iran


Menanggapi langkah demi langkah AS yang terus menekan Iran dengan keras, Iran juga merespon sikap kerasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun