Pulang, kan?
Aku membaca pesanmu. Dan, gulir waktu hanya menyisakan ruang tunggu. Membiarkan hasrat temu ditutupi debu.
Kenapa?
Baca juga: Puisi: Di Perapian Tunggu
Perlahan matamu menjauh dari mataku. Beningmu adalah muara segala rasamu. Dan, heningmu adalah partitur paling sunyi merajut sepi.
Kau biarkan tunggu berdebu?
Aku menghitung garis-garis jemu yang menghiasi wajahmu. Tanda itu, mampu memangkas lesatan waktu. Tapi tak mampu melepas jeruji ruang rindu.
Kau membisu. Debu tunggu kembali terbiar memenuhi lintasan waktu.
Baca juga: Puisi | Menghapus Jejak Tunggu
Curup, 27.04.2023
zaldy chan
Baca juga: Puisi | Menghapus Jejak Tunggu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!