Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kegelapan Malam adalah Waktu Pemakaman

25 Agustus 2019   23:09 Diperbarui: 25 Agustus 2019   23:20 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

angin mengusik helai-helai rindu, yang tergerai indah di pelepah waktu. menyimak paduan resonansi bunyi reranting akasia, yang sibuk membujuk dedaunan kering kamboja.

agar kau tak lelah merengkuh syahdu, yang terhampar diam di titik tunggu.

sunyi mengajak airmata menghitung perbendaharaan luka, yang tersimpan bisu di  ruang duka. kembali menelisik lipatan warna-warni sketsa peristiwa, di antara ribuan kisah bermula.

agar aku tak lelah merengkuh tunggu, yang terkapar beku di titik pilu.

malam menyajikan ruang jeda bagi persembunyian sepi. memadamkan kegelisahan jiwa mengukir riak-riak keresahan hati.

ketika lalu angin tak lagi menyapa anak-anak rindu. saat sepi tak lagi mengobati perih luka hati. maka, kegelapan malam adalah waktu terbaik pemakaman pilu, antara kau dan aku.

Curup, 24.08.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun