Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Cuaca Malam Ini

14 Maret 2024   11:26 Diperbarui: 15 Maret 2024   20:00 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan, air hujan. (Sumber: UNSPLASH/ANNA ATKINS via kompas.com)

angin kencang tanpa hujan
terus menyisik bilik kamar
lewat celah-celah atap seng
kita hanya bisa berpelukan
sembari menatap mata yang penuh ketakutan
untung saja prasangka baik menolong kita
dari rasa itu.
pun cahaya lilin sedari tadi menghilang
suluh berganti cahaya petir
mata kembali terjaga
prasangka kembali menata

bagaimana dengan nelayan di lautan sana
bagaimana pula dengan ikan-ikan
yang belum sempat terjaring oleh jala
bagaimana dengan pilot di atas sana
penumpang tentu dengan ketakutan
dan prasangka. 

hewan-hewan yang telah berpisah
dengan indukannya tentu menyesal

angin kembali menyisir semua ruang hampa
kapan hujan akan turun agar angin tak sendiri
meja dan kursi di ruang tamu terlihat sepi
ruang ibadah pun belum terisi
malam semakin panjang
burung-burung pagi
belum ada yang berdatangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun