terus menyisik bilik kamar
lewat celah-celah atap seng
kita hanya bisa berpelukan
sembari menatap mata yang penuh ketakutan
untung saja prasangka baik menolong kita
dari rasa itu.
pun cahaya lilin sedari tadi menghilang
suluh berganti cahaya petir
mata kembali terjaga
prasangka kembali menata