Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai Aku Presiden RI Episode 28 –“Audisi Cinta”

26 Desember 2009   01:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:46 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Terakhir, saya mempunyai kerajaan bisnis. Kita bisa mengembangkannya kapanpun kita mau. Kita akan menjadi kampiun dan menjadi raksasa." Putri Awan mengakhiri kata-kata lamarannya.

**

"Hmm.. menggiurkan juga.. " gumamku kemudian. "Tapi.. yang ingin kutahu adalah.. bagaimana kebersamaan kita..?"

**

"Mr. President. Kita bisa meningkatkan kualitas kebersamaan. Disaat-saat tertentu, kita bisa bertemu." jawab Putri Awan.

"Disaat tertentu? Maksudnya?" tanyaku ingin tahu.


"Mr. President. Saya harus sering turun ke daerah membina partai saya. Selain itu saya harus sering mengontrol bisnis saya yang tersebar di berbagai propinsi. Saya bukan tipe wanita yang bisa berdiam diri tenang di rumah, Mr. President. Saya sibuk.. tapi, sekali lagi.. ada waktu-waktu tertentu kita bisa bersama.." jawab Putri Awan.

Aku sempat tercenung juga. Memang begitulah tipe wanita sibuk. Selalu berlari kesana kemari. Sulit dikejar dan ditangkap. Masalahnya.. bagaimanakah jika tiba-tiba aku sangat membutuhkannya??? (Pertanyaan terakhir ini.. khusus dewasa.. Yang belum dewasa.. tentu belum tahu maksudnya..)

**

Ajudanku kembali membawa seorang wanita. Wanita ketiga yang membawa ikrar lamaran untuk mendampingiku. Wanita itu bernama Natalia. Ia tersenyum-senyum padaku. Aku berusaha objektif. Tapi dia tetap tersenyum terus tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Bicaralah.. dan apa yang sedang kamu bawa.." terpaksa aku menyuruhnya bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun