"Kita ke luar saja. Inter Nusa ada di sebelah hotel ini," Khalisa beranjak dari sisi tempat tidur diikuti Dion dengan keraguan di wajahnya.
Keduanya melangkah pelan meninggalkan kamar. Berjalan menyusuri trotoar di depan hotel Permata hingga habis di ujungnya. Dari situ sudah terlihat Inter Nusa Building. Hanya dengan beberapa langkah kaki di jalan beraspal keduanya bisa segera mencapai mall itu. Dari luar sudah kelihatan banyak restoran fast food  yang ramai diserbu pembeli. Kebanyakan remaja dan keluarga dengan anak-anak Balita.
   "Mau makan apa?" Dion menatap Khalisa sesaat sebelum memasuki mall itu.
   "Apa sajalah yang penting kenyang. Aku sedang puasa juga jadi sekalian buka puasa."
   "Wah, rajin sekarang ya?" goda Dion sambil mencoba mengusir kecanggungan yang sempat terasa beberapa saat tadi.  Khalisa hanya tersenyum tanpa berkata apapun.
   " Aduh, itu  teman-temanku ," keluhnya setelah mereka masuk mall. Ada Melki yang sedang dikerumuni Dini, Ica , Rinta dan Peggy. Melki baru saja pulang dari Ambon lalu ditodong teman-teman untuk menraktir makan malam. Khalisa dan Trinita tidak bisa bergabung dnegan mereka karena mempunyai acara sendiri.
   "Terus mau makan di mana ?" Dion menanggapi dengan cepat.
   "Cari tempat lain aja yuk ! Kita  naik angkot saja. Makan di Rumah Makan Padang dekat terminal Baranangsiang," usul Khalisa sambil melangkah pelan meninggalkan mall.
    "Tapi keburu nggak waktunya? Sebentar lagi mau adzan Maghrib lho," Dion meminta pertimbangan.
   "Naik angkot nggak sampai lima menit kok,' jawab Khalisa tenang.
Akhirnya mereka pindah ke tempat lain. Angkot berwarna hijau banyak sekali yang melintas di depan Inter Nusa. Semuanya menuju terminal. Tak ada kesulitan sedikit pun untuk mencapai tujuan mereka. Bisa berhenti tepat di seberang rumah makan itu.